Tips Mengelola BUMDes

1. Mulai dari yang kecil tapi jelas

  • Jangan langsung buka banyak unit usaha.
  • Pilih 1–2 usaha yang paling dibutuhkan warga (misal: sewa alat, kios desa, pengolahan hasil tani).

2. Kenali kebutuhan warga

  • Survei sederhana: tanyakan ke RT/RW apa yang paling dibutuhkan.
  • BUMDes yang sukses biasanya menjawab kebutuhan langsung masyarakat (contoh: sembako murah, jasa angkut panen).

3. Gunakan prinsip “transparan sejak awal”

  • Catat semua pemasukan & pengeluaran (walau kecil).
  • Buat laporan bulanan singkat ke kepala desa dan warga.
  • Transparansi = kepercayaan masyarakat.

4. Libatkan pemuda desa

  • Anak muda bisa jadi admin medsos, promotor online, atau fotografer produk.
  • Mereka biasanya lebih kreatif dalam pemasaran digital.

5. Jangan hanya bergantung pada bantuan

  • Bantuan bisa jadi modal awal, tapi usaha harus bisa hidup dari hasilnya.
  • Fokus pada cashflow sehat (uang berputar lancar).

6. Jaga kualitas & pelayanan

  • Produk bagus, pelayanan ramah → pelanggan balik lagi.
  • Jangan buru-buru untung besar, tapi utamakan kepuasan konsumen.

7. Bangun kemitraan

  • Gandeng toko, koperasi, warung, atau instansi terdekat.
  • BUMDes bisa jadi jembatan antara petani dan pasar kota.

8. Evaluasi rutin

  • Setiap 3 bulan, cek usaha: masih untung atau merugi?
  • Jika rugi, cari sebab → perbaiki atau ganti usaha.

9. Buat dana cadangan

  • Sisihkan minimal 10% laba untuk dana darurat.
  • Supaya usaha tetap jalan meskipun ada musim paceklik.

10. Promosi kreatif

  • Manfaatkan WhatsApp, Facebook, Instagram untuk promosi murah.
  • Ikut acara desa (pasar malam, lomba, hajatan) untuk buka stand promosi.
Categories:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *